Kawasan Afrika Barat belakangan ini menjadi sorotan dunia karena kemunculan wabah virus ebola yang mematikan. Setelah melakukan berbagai penanganan kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ebola di sana sudah tidak bisa dikontrol lagi.
"Ini adalah wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya disertai dengan tantangan belum pernah terjadi juga sebelumnya dan tantangan ini luar biasa," ucap Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, dalam sebuah pidato di ibukota Guinea Conakry, seperti dilansir GalauPoker.com, Jumat (1/8). Dalam pidato di depan pemimpin Pantai Gading, Liberia dan Sierra Leone itu ia juga memperingatkan wabah ini bisa jadi menyebar ke negara di luar Afrika.
"Wabah ini bergerak lebih cepat dari upaya kami untuk mengontrolnya," lanjut Margaret. "Jika situasi terus memburuk, konsekuensinya bisa terjadi bencana besar dalam menghilangkan nyawa juga gangguan sosial ekonomi yang parah dan berisiko tinggi menyebar ke negara-negara lain."
Namun Margaret menyatakan optimisme bahwa wabah ini bisa dihentikan. Virus yang ditemukan pada 1976 itu belum ditemukan vaksinnya dan menular melalui cairan tubuh "Namun, WHO yakin wabah itu bisa dihentikan," tegasnya yakin.
Menurut laporan terakhir WHO, ebola sudah menjangkiti 1.323 jiwa dan menyebabkan kematian 729 orang di Pantai Gading, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone. Negara terakhir tercatat paling banyak terjangkit namun di Pantai Gading yang menelan korban jiwa tertinggi yakni 339 orang. Sementara itu pemerintah Indonesia belum memberlakukan peringatan perjalanan atau travel warning ke negara-negara endemik ebola.
Meski begitu, Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menghimbau warga tetap waspada namun jangan panik. "Mengingat hingga kini belum ada vaksinnya, jadi alangkah baiknya untuk menghindari sumber penularan. Jangan bepergian ke hutan dan melakukan kontak dengan kera atau gorilla," ucapnya.
Post a Comment